Mengutip artikel Tony: lounge yang dirancang baik, bauran ritel yang pantas dan ketenteraman adalah prioritas utama. Tapi, secara keseluruhan, apa yang menjadikan gerbang udara berhasil dan besar, kemudian apa ukurannya?
Besar Tidaknya Indikator Sebuah Airport
Suasana TempatFlightNews - Banyak orang menyaksikan bandar udara dan mengidentikkannya dengan karakter kota di mana gerbang udara berada. Oleh karena itu, pengelola airport mesti dapat mengutamakan ‘sense of place’, tidak melulu dalam arsitektur terminal, tapi pun bagian beda dari infrastruktur, seperti pemakaian landscape adat, karya seni interpretif dan bahan lokal.
Bandar Udara Internasional Changi Singapura misalnya, nuansa lokasi yang kuat diciptakan oleh lanskap tropis, yang menafsirkan sebagai kota dan ciri berbeda.
Bandar Udara Kota
Sebuah airport kota besar bekerja dengan infrastruktur regional. Banyak pengelola bandar udara yang kini memaksimalkan potensi kepemilikan tanah. Bandar udara kota sudah dikembangkan guna mencakup kemudahan dan kegiatan, tergolong kantor pemerintahan, hotel, pusat pemeliharaan, kargo, serta pelbagai komponen non-penerbangan laksana kasino, konvensi, pusat kesehatan, lapangan golf dan sebagainya.
Akses Mudah
Bandar udara terbaik menyerahkan pengalaman perjalanan menyenangkan dibuka sebelum pelanggan mendarat di terminal. Akses gampang untuk bagasi, ongkos transportasi yang murah, pusat check-in dan boarding yang cepat.
Baca Juga : Manfaat Dan Bahaya Dari Cuaca Dalam Penerbangan
Ritel dan Makanan
Pengalaman ritel airside dominan pada wisatawan. Ritel tidak jarang mendorong penumpang datang lebih mula untuk bersantai, santap sebelum keberangkatan, bahkan menurunkan stres. Tugas untuk para perencana ritel ialah menghindari manipulasi berlebihan untuk penumpang.
Infrastruktur yang Fleksibel
Investasi di bandar udara guna infrastruktur bisa mengurangi sejumlah risiko ketidaknyamanan, keselamatan antara penumpang, investor, airlines dan pengelola bandar udara. Mark Wolfe SATS menciptakan ketenteraman dan lounge embarkasi (dioperasikan guna mengoptimalkan penghasilan ritel), strategi desain yang berkelanjutan dan peralatan irit energi.
Dampak Lingkungan
Airport yang ramah pun menjadi indikator utama. Sampai sejauh mana polusi suatu bandar udara mesti diinformasikan untuk para calon penumpang. Terminal T2 Munich memperlihatkan layar digital di ruang embarkasi yang menyatakan berapa karbon diselamatkan melewati panel surya, cahaya alami dan dinding kaca.
Besar Tidaknya Indikator Sebuah Airport
Dalam Kategori Terbaik di DuniaFlightNews - Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA-International Air Transport Association) belum lama ini memberitahukan sejumlah airport di Asia-Pasifik (ASP) yang berkatagori baik.
Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand
Pada Juli lalu, Airports of Thailand mengamini US$ 5,4 miliar untuk ekspansi Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi. Tahap kesatu dari 2013-2016, mencakup pembangunan terminal penumpang domestik, landasan balap ketiga dan parkir mobil, sementara tahap kedua, yang akan dilangsungkan sampai 2020, melibatkan ekspansi terminal penumpang domestik, internasional dan pembangunan landasan balap keempat.
Kuala Lumpur, Malaysia
Berdasarkan keterangan dari Malaysia Airports Holdings Berhad (MAHB), pihaknya meluangkan 35.000 m2 untuk pekerjaan komersial dan 15.000 m2 ruang ritel di terminal, yang berlalu pada Oktober 2012. Tak melulu itu, suatu pusat transportasi guna bus, taksi dan jalur kereta api ekspres pun dibangun di Kuala Lumpur International.
Baca Juga : Berikut Inti Masalah Manajemen Dan Karyawan Garuda Indonesia
Beijing Kedua, China
Bandar udara ini bakal mempunyai sembilan landasan pacu, delapan untuk pemakaian sipil dan satu lagi untuk pemakaian militer. Pengelola bandar udara ini mengklaim bakal menangani lebih dari 130 juta penumpang dan 5,5 juta ton kargo per tahun, demikian menurut keterangan dari China Radio International.
Navi Mumbai, India
City and Industrial Development Corporation of Maharashtra membangun bandar udara Navi dengan total US$ 2,2 triliun guna proyek dan infrastruktur, yang diinginkan akan berlalu dalam empat tahap sampai 2030.
Incheon, Korea Selatan
Dengan investasi sebesar US$ 3,7 miliar pemerintah Korea Selatan berencana untuk meningkatkan terminal penumpang kedua di sisi unsur utara bandar udara dan memperluas terminal kargo yang ada.
Ke depan, airport ini mempunyai infrastruktur khususnya dua terminal penumpang, empat satelit, 128 gerbang garbarata dan lima landasan balap paralel.