"Keberadaan aerospace park yang terpadu bakal memberikan sokongan optimal untuk maskapai dalam negeri dalam meraih keselamatan penerbangan, ketepatan waktu, dan ongkos perawatan yang efisien," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam penjelasan tertulisnya, Selasa 6 Desember 2016.
Pemerintah Indonesia Bangun 2 Aerospace Park di Bintan dan Manado
FlightNews - Ketua Indonesia Aircraft Maintenance Services Association, Richard Budihadianto mengatakan, pihaknya telah menggagas dua tempat pembangunan aerospace park di Indonesia, yaitu Bintan dan Kepulauan Riau, guna memenuhi keperluan di area barat. Sedangkan Manado, Sulawesi Utara, untuk area timur. Richard menargetkan, aerospace park Bintan beroperasi pada akhir 2018. “Di Bintan runway-nya telah dibangun. Tahun depan, mudah-mudahan telah diaspal dan diinginkan pengelola dapat menyelesaikan pada 2018,” ujar Richard.Ia menyampaikan, aerospace park Bintan sudah dilengkapi sekian banyak fasilitas penyokong industri penerbangan, yang mencakup bengkel perawatan dan perbaikan pesawat, gudang penyimpanan suku cadang pesawat, pusat pelatihan, sampai sekolah kejuruan kiat penerbangan. "Semua bakal terintegrasi guna dapat menambah kapasitas dan kapabilitas pesawat yang beroperasi di dalam negeri," tuturnya. Sedangkan aerospace park Manado, ketika ini, masih dalam etape pengajuan. Manado diinginkan dapat ditetapkan untuk menjadi pusat perawatan dan perbaikan pesawat oleh pemerintah.
Baca Juga : Maskapai Citilink Bantah Kabar Hilangnya Radar Penerbangan QG 801
"Pengembangan area terpadu industri penerbangan di Manado, dilaksanakan untuk menyokong industri penerbangan di area timur Indonesia, dan menciduk peluang pasar dari utara," ujarnya. Ia mengungkapkan, Indonesia bakal memiliki sejumlah keuntungan dengan mempunyai pusat perawatan dan perbaikan pesawat di dalam negeri. Pertama, perusahaan penerbangan yang beroperasi di Indonesia bakal didukung oleh perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat di dalam negeri.
Kedua, perusahaan penerbangan tidak perlu mengerjakan perawatan, maupun perbaikan pesawat ke luar negeri, yang harganya sudah tentu lebih mahal, bila dikomparasikan melakukan perawatan di dalam negeri. Di samping itu, bakal terjadi efisiensi, sebab aerospace park mempunyai seluruh layanan yang diperlukan pesawat yang beroperasi di Indonesia. Seperti, fasilitas suku cadang, logistik, sampai pusat riset dan pengembangan. Selanjutnya, andai aerospace park yang ada itu mempunyai kapasitas akses guna menawarkan layanan ke luar negeri, akan menyebabkan devisa untuk negara.